Reptar king of the ozone

 

Senin, 23 Maret 2009

harga diri tak bertepi

jika sudah waktunya, akan ku akhiri semua, ku toreng belati di wajahku dan di tipisnya kulit pipiku, tak apalah biar ku lukai wajah ini asalkan jangan kau injak harga diriku, matipun rela asal tak kau cintai hatiku dengan rasa curiga dan tak percaya akan kata kataku.

sudah pedih terpendam duka lara ini oleh kalimat yang kau curahkan kepadaku, sudah mati hati ku di makan amarah akan sifatmu, berdiri menantang bertolak pinggang di hadapan ku, dan sedangkan kau terus saja menunjuk ke arah wajahku ini, sehingga membuatku tersungkur tiada kata kata, membisu dan bertahta di dalam kenistaan.

angin dan dingin udara, temani diriku dan bawalah aku dari semua ini, bawaku melayang di dunia mu, dimana tempat kau berlari bersama angan dan jiwa orang yang gembira karena tersakiti.

karena tak berdaya ku terdiam, karena tak kuasa ku menangis, karena tak menangis ku tertawa, semua ini kujalani dengan seyuman yang mendalam dan tanpa tanda tanya sama sekali, ku percaya bahwa semua ini hanyalah realita yang mesti ku ambil hikmah dan hikayat dari perjalanan hidupku

dari lubuk hati ku menangis, tetapi mata ini tak kuasa untuk terpejam dan mengeluarkan air mata, karena air mata ini telah habis dan kering oleh kekejaman dunia ini

Minggu, 15 Maret 2009

Diriku

aku adalah saya
jiwaku adalah tubuhku
berisi namun kosong
kosong namun berisi

banyak kata kata yang sulit di mengerti
banyak bunga cinta namun berduri
sekian singkat mimpi yang di beri
tapi begitu panjang makna yang ada

sehelai udara gemercik cahaya
menuntun dan menghempas
semua kedustaan yang pernah ada
merelakan mimpi terbuang sirna

harapan tak pantas
cercaan tak hina
burukkah dia? sucikah dia?
hanya angan yang menentukan

tak berharap

kilapan mentari membelai bunga mawar
semerbak angin, semakin menyejuk
menggelora dan terus berkibar
bak rona pucat sang bukan, yang pamit karena lelah

gemulai nada berdiri semampai
kemilau pasir dideru gelora ombak
dipasang mimpi kian ku berderu
dibalik angan ku berteriak

akan terhimpitkah bunga cinta
melonglong di bawah sinar bulan
mencabik takbir angan yang menyempit
harum sungguh harum merona merah
tapi sayang sudah tak ada asa

pupuslah harapan ini
musnah sudah cita cita
penyesalan sudah menjadi teman
penderitaan yang kian putus asa.

Kamis, 26 Februari 2009

Tak kenal Usia

harapan tak kenal masa
bagai sang bulan menimpa kenistaan
di kecam penuh amarah oleh sang waktu
di tindas bagaikan sang matahari yang sombong

kerinduan ini merobek telinga
menerobos dan terus menerawang
mencari celah didalam dada
menemukan cinta didalam hati

meledakkan otak
membekukan mata
seolah berdiri tegak
memegang pinggang dan tertawa

bumi dan langit
sekarang bertemu
beradu cinta dengan mesranya
di atas semua kerinduan yang mereka miliki

Jumat, 16 Januari 2009

bersamamu

bersama tetap lah bersama
tak ada yang bisa memisahkan
yang bisa memisahkan hanya kematian
dan sang waktu yang sedikit demi sedikit mencekik kita

desiran ombak kini semakin terdengar
memanggil tapak langkah kita untuk bersamanya
melalui kehidupan yang semakin edan dan gila
dimana semua ini hanyalah sebuah sandiwara

tersayat tercabik angan dan cita citaku
dikelamnya mimpi dan tangisan jiwa
berjalan terponggoh ponggoh kumenghampiri
berharap cinta dan kasih sayang yang tulus

semua terendap lara di makan usia
dan kini berteriak meminta tangisan iba
terdiam tersudut ku merana
berharap kau meraih satu harapan baru

kini bersamamu ini ku nikmati lagi
kini denganmu ku bisa mencinta
kini mengingatmu ku bisa tertawa dan menangis
mengingat semua yang terjadi kepadaku

Selasa, 13 Januari 2009

tak bisakan ku mengikuti?

setiap jejak pasti terhapus
setiap detik pasti berganti menit
hanya waktu yang menentukan
dimana kita bisa melangkah dan tidak melangkah

ingatkah disaat seseorang mengikutimu
mengharap suatu pengakuan darimu
mengharap semua demi pengakuan
mengikuti jejakmu sebagai pengikutmu

Minggu, 11 Januari 2009

Semua Hanya Untukmu

sanggupkah engkau memendam rasa
jikalau selalu akan dihina
sanggupkah engkau merasa
bila tak tertahan sakit yang terduga

tersambar petir tertiup angin
mungkin tak akan bisa kulalui
tapi untuk mencintaimu kubisa
untuk rela berkorban dan mencinta
selebihnya dan takkan ku khianati

perjalanan dan kenangan saat bersamamu
selalu tertoreh manis di kehidupanku
sekarang atau pun nanti
hidup atau pun mati kan kukenang
bersama impian kita berdua

rona rona kehidupan

semua hampa oleh rona rona kehidupan
menari nari diatas penderitaan ku
yang semakin melekat erat di dada
merobek tiap tiap ruang di hati

meronta merintih tiada arti
jika perasaan cinta ini tertindih
tak kau rasa sakit ini
tak kau tengok wajah kesakitan ini
yang kau tahu hanyalah penyesalan dan amarah

tak terka sakit yang kurasa
kehilangan tak kurela
betapa tega semua ini terjadi
mengharap cinta yang hilang tak kembali

terhempas dari kenyataan

sehangat mimpi yang terjaga
sedingin hujan yang tertahan
semua angan kini bersemayam
terdiam dan terus terpejam

bayang semu kini kupendam
dalam rongga takdir ku sirna
bak rangka yang terhina
semua sama dimakan usia

kau hempaskan tubuh ku ini
kau diamkan aq serasa tersenyum
getir dan perih selalu terasa
kau tinggalkan semua harapan

kini semua pupus ditelan mimpi
dan semua rasa ini telah memanggil
menggenggam dan meraihku
dari kelam dan hitam relung dihati

Terketuk Tabir Hati

waktu terhenti hati terketuk
waktu berjalan jiwa melayang
tersingkap tahta tabu dimata
terbesit angan hangat di jiwa

tapi di setiap langkah
akan slalu tertulis
kemana kaki kita melangkah
kemana jiwa kita melayang

tangis bahagia menumpahkan luka
tangis kesedihan selalu bertaburkan cinta
kehampaan kebinasaan hanya mitos
dari kejamnya waktu yang menyiram angan

Sabtu, 10 Januari 2009

tetap lah bersama ku cinta

cinta yang hilang
kini telah kembali
bersemi dan mewangi
tertahta bunga misteri
di selingi oleh kemercik mimpi

merebak dan memerah
bunga mawar yang kutanam
namun sakit bila tertusuk duri
tapi tetap ku lawan jua
karena demi cinta

cinta tetap lah bersamaku
karena indah saat bersamamu
peluklah diriku cinta
maka kupeluk dirimu

kupandang potret di jiwa
yang kutemukan sekarang hanya kamu
hanya kamu cinta yang kutemui
tak ada yang lain
bila ada yang lain yaitu adalah TUHAN

gadis disebrang sana

senyum bertabir mimpi
kiasan tanpa makna
namun sangat terasa
di hati dan jiwa

semua waktu kini terbagi
terbelah menjadi dua
oleh kejadian dan perkara
yang habis oleh kata kata

kini tersungkur di hadapanmu
terhadap langsung oleh cinta
semoga dirimu selalu tersenyum
karena bisa melunturkan duka lara

sehabis mentari bersinar
ku tetap tegar berdiri
menyongsong fajar yang meninggi
tertindih takdir dan kepedihan
namun ku tetap tegar

karena dirimu ku tertawa
karena dirimu ku menangis
karena senyumu kubisa tersenyum
semua kini ditelan cinta

Selasa, 06 Januari 2009

Penyesalan cinta yang mendalam

cinta yang ku pesan kini tak dikirim
cinta yang kubalas tak pernah tergantikan
semua binasa di telan oleh waktu
melonglong bagaikan binatang malam

meraum bagaikan cheetah di pagi hari
bersemi bagai bunga di butanya pagi
harum semerbak mewarnai hariku
yang senantiasa tertawa dan terus tertawa

serasa tak bernyawa hidupku ini
kehilangan tawa yang setiap saat menemani
menghilangkan semua perasaan gundah
dan merona membekas lebam di telinga

semua tangis kini tak berarti
air mata tak ada yang berarti
penyesalan menjadi teman
semua tawa menyelimuti

berlari menghempas angin
melawan deru nafas sang bumi
menghentak bagaikan kuda yang elok
tersungkur di kelamnya kesendirian

meraih dan selalu merangkul
angan dan cita cita yang semakin memudar
setelah tawa dan siulan sang waktu
yang congkak berdiri di hadapanku

tak terkira semua sifatmu
mengenal dan menyapa jahatnya mimpi
menoreng semua kebaikan dihatiku
menghiraukan jeritan jiwa

kini kuhanya bisa menangis
meratap dan tersayat
oleh senyuman dirimu "dinda"
yang tersenyum bagai bidadari bertanduk

tak kau kira sakitnya diriku
tak kau sangka betapa baik nya hatiku
merajam semua kenangan indah
menghantar semua ke dalam kefanaan
cinta dan kasih sayang

hampa semua kau tinggalkan
punah semua harapan yang ada
binasa pula cinta yang kuberikan
ku berikan cinta kau membalas dusta

Bunga Yang Telah Ternoda

bunga disore hari
layak sang bintang dimalam hari
sendiri dengan kelayuan
berdiri bagai tak bertuan

berharap tak bermimpi
sang bunga kini terkulai
berlari dengan segenap tenaga
berkawan dengan panas nya mentari

kini bunga tak lagi tersenyum
kini bunga tak lagi tertawa
hanya sesal yang ada
menyelimuti seluruh jiwa

Separuh Jiwa Yang tak tertolong

menyembur hangat sang cahaya cinta
menerawang dan menembus angan
disemu mimpi di fana jiwa
akan terus ku ungkit dan kupahami
apa yang terbesit di keningku

setahun tak terjalani
sebulan tak ku mengerti
semua kata kata dan kalimat
yang pernah ku ucap kemarin.

segenap cinta ku kini bersemi
segenap angan ku kini mati
semua menari di terang mimpi
yang bersemi di malam hari

tak tercium harum aromamu lagi
tak terpeluk jua dirimu disini
kini ku sendiri tertinggal cinta
tanpa senyum dan tawamu yang kian menyepi

tertepi dan tersudut diruang hati
tersayat dan tercabik mata asmara
terhempas semua cinta yang kumiliki
tapi tetap kuperjuangkan itu semua

sebongkah harapan kini telah sirna
secuil cinta kini telah tiada
semoga kau tenang disana
di angin cinta yang berhembus mesra

Terperanjak dari kebodohan

tak kiranya angkasa merobek angan
seangkuh mimpi menghempaskan waktu
aku melangkah tiada henti
dan berharap suatu keajaiban datang

berlari melawan deras angin
menangis tersedu berharap
akan kah tiba waktunya
seseorang meraih tanganku
dari gelap nya relung hati ini

sebongkah cahaya berkemilau
digaris cakrawala dunia yang luas
merona bak bunga dipagi hari
tersenyum bak bidadari suci nan lucu

tertinggal mimpi tertinggal asa
mengharap jatuh namun tak jua jatuh
menggapai langit hati tak kuasa
menghirup udara dada sesak terasa
dimanakah cinta yang dulu bersemi
kini hilang ditelan mimpi